1. Kupat Tahu Gempol
Dari
namanya, sudah dapat ditebak bahwa makanan yang satu ini dijual di
Jalan Gempol. Yup, betul sekali! Kupat Tahu Gempol berlokasi di Pasar
Gempol, Jln Gempol Kulon No. 53, Bandung.
Lokasinya berada di antara Jalan Dago dan Jalan Banda. Kupat Tahu
Gempol yang sudah berjualan sejak tahun 1975 ini juga membuka tiga
cabang lainnya, yaitu di daerah Setiabudhi, Dago, dan Lapangan Gasibu.
Bagi Klikers yang ingin
menikmati kelezatan Kupat Tahu Gempol ini wajib bangun pagi karena
mereka hanya berjualan dari pukul 05.30 – 10.00 pagi. Hmmm, nikmatnya
kupat/lontong dengan tahu goreng dan tauge yang disiram dengan tauge!
Ayo sarapan kupat tahu!
2. Sop Kaki M. Syam, Banceuy
Siapa sangka di balik warung tenda sederhana di Jalan Banceuy
itu dijual sop kaki yang tersohor karena kelezatannya? Sop Kaki Kambing
H Syam ini menyediakan aneka pilihan menu seperti isian sop, daging,
kaki, lidah, otak, jeroan, tulang rawan dari kambing. Kuah kaldunya itu
mengandung berbagai rempah sehingga dapat menghangatkan tubuh
penyantapnya. Harganya yang bersahabat dengan dompet juga membuat warung
yang buka setiap hari pukul 17.30- 23.00 ini pun selalu laris
pengunjung. Tapi bagi klikers yang tidak doyan atau menghindari daging kambing karena alasan kesehatan, sop kaki sapi dapat menjadi pilihan anda.
3. Bubur Otong
Jika melewati jalan Jenderal Sudirman
dekat daerah Pasar Andir, jangan lupa berhenti untuk mencicipi bubur
ayam Pak Otong. Pak Otong adalah generasi kedua sejak ayahnya, Pak
Handun, berjualan bubur ayam sejak tahun 1947. Rasa buburnya yang gurih
dengan suwiran ayam besar-besar membuat Bubur Otong tak pernah sepi
pengunjung walaupun harus diakui kadang sesekali akan timbul semilir bau
pasar. Bubur ayam yang disajikan tanpa kerupuk ini dijual setiap hari
mulai pukul 18.00 hingga 01.00 dini hari. Uniknya, bubur ayam Pak Otong
ini disajikan tanpa kerupuk.
4. Nasi Goreng Bistik Sapi AA
Berlokasi di Jalan Astana Anyar 264, Bandung, nasi bistik AA berjualan pukul 17.30 sampai tengah malam atau sampai habis. Tersedia berbagai macam menu seperti: Nasi
Bistik, Nasi Cah Jamur, Nasi Puyunghai, Nasi Capcay, Nasi Kuluyuk, Nasi
Goreng Bistik, Mie Goreng, Mie Kuah, Kwetiaw Goreng, dan Bihun Goreng.
Namun menu andalannya tentu saja nasi goreng bistik, yaitu nasi goreng
yang diberi daging ayam goreng tepung yang renyah, dipadukan dengan
kentang goreng, wortel dan buncis.
5. Bebek Ali (Bebek Borromeus)
Kenikmatan dari bebek yang dijual di sebuah tenda di belokan seberang pintu selatan RS Borromeus (Tepatnya di Jalan Hasanuddin 8, Bandung)
sudah dikenal seantero Bandung. Bebeknya empuk, lezat, dan juga tidak
amis. Rasa sambalnya juga pas, nggak terlalu menggigit. Benar-benar
bikin ketagihan, deh! Setiap harinya Bebek Borromeus ini mulai berjualan
pukul 17.00 dan kadang pukul 19.00 pun stok bebeknya sudah habis.
6. Gudeg Bu Ratna
Bagi
para penikmat gudeg yogya, yaitu gudeg dengan ciri khas rasa manis yang
dominan, Gudeg Bu Ratna bisa jadi salah satu pilihan menarik. Bagi
saya, rasanya nggak kalah enak dari Gudeg Banda. Gudeg dari nangka muda
yang lembut dan manis disantap bersama kerecek yang gurih dan sedikit
pedas, tahu bacem atau tahu putih, telor, daging ayam kampung berpadu
dengan kuah opor yang gurih. Wah, bisa tambah nasi panas dua porsi nih!
Bisnis gudeg yang dimiliki oleh Ratnasari Anggoman ini dimulai sejak
tahun 1992 dan kini telah memiliki 14 cabang. Salah satunya yaitu
berlokasi di sebuah tenda sederhana di persimpangan jalan Pasirkaliki dan jalan Semar.
7. Ayam Bakar Madu Warung 97 (Nasi Uduk Cinta)
Hahaha…. Nama tempatnya agak alay memang, namun kelezatan menunya tidak perlu diragukan. Di warung tenda yang berlokasi di Jalan Rajiman
ini (seberang Tomodachi café), menu yang tersedia antara lain: ati
ampela, sate usus, pecel lele, nasi uduk, dan tentu saja favoritnya
adalah ayam bakar madu. Porsi
nasi uduknya besar dan mengenyangkan, dan kol gorengnya juga crispy.
Manis madu yang berpadu dengan manisnya kecap pastinya membuat anda
jatuh cinta dengan ayam bakar madu Warung 97 ini. Eitts! Jangan salah
masuk tenda, ya karena tenda di sebelahnya pun sama-sama menjual nasi
uduk.
8. Batagor Hanjuang, Jalan Astina
Singkatan dari BAso TAhu GOReng, makanan yang satu ini adalah santapan khas Bandung banget. Klikers
pasti sudah pernah mendengar tentang Batagor Riri atau Batagor
Kingsley. Tapi kali ini saya mau merekomendasikan Batagor Hanjuang, yang
dijual di sebuah gerobak persis di depan Rumah Makan Anugrah, di Jalan Astina
(belakang Istana Plaza). Batagornya nggak terlalu berminyak, ikan
tenggirinya cukup terasa dan bumbu kacangnya juga enak. Untuk khas
kuliner kaki lima, Batagor Hanjuang ini TOP banget rasanya. (Kuliner
kaki lima lho, ya! Jangan disamakan dengan Batagor Kingsley atau Riri
:p)
9. Soto Sulung Cilaki
Buat yang suka soto sulung, boleh coba yang dijual di sebuah warung tenda di Jalan Cilaki.
Nikmatnya soto dengan daging dan jeroan dengan paduan kuah kuningnya
yang kental dan gurih. Bisa juga memakai tambahan telur rebus. Bagi para
pencinta pedas, jangan lupa bubuhkan sambal. Muantaap!
10. Bakso Malang Cipaganti
Bakso…
bakso… yuk kita nge-bakso! Setiap pencinta bakso wajib mencoba Bakso
Malang Cipaganti. Usaha ini dimulai oleh H. Muhammad Syahroni di Malang
tahun 1978 lalu dilanjutkan oleh anaknya, Rony Yulianto. Awalnya bahkan
bakso malang cipaganti ini dijual berkeliling. Setelah dua tahun
berjualan berkeliling ia lalu membuka dua warung di perempatan Pasteur
dan Jalan Cipaganti (sebelah
Masjid Raya Cipaganti), dan hingga kini gerainya semakin bertambah.
Rahasia baksonya yang empuk dan lezat adalah karena Rony lebih banyak
menggunakan daging dibandingkan kanji. Baksonya juga sehat karena tidak
menggunakan bahan kimia. Untuk dagingnya menggunakan daging bagian paha
tanpa lemak, sedangkan untuk bakso urat dicampur dengan daging bagian
iga.
No comments:
Post a Comment